Foto istimewa |
Ketiga guru besar tersebut yakni Prof. Dra. Nio Song Ai M.Si, PhD (Fakultas MIPA), Prof. Dr. Ir. Deiske Adeliene Sumilat M.Sc (FPIK) dan Prof. Dr. Ir. Jein Rinny Leke MP (Faperta).
Prof Ellen Kumaat mengatakan jabatan guru besar merupakan jabatan tertinggi dalam gelar akademik, namun makna sebenarnya bukanlah berasal dari gelarnya melainkan apa yang akan di perbuat kedepannya.
Jabatan profesor tidak hanya menuntut pencapaian keilmuan, tapi juga kematangan jiwa dalam berpikir dan bertindak.
"Seorang guru besar perlu memiliki jam terbang yang tinggi dalam bidang keahliannya, bahkan asosiasi keilmuannya sehingga benar-benar terbina integritas diri baik sebagai pendidik maupun manusia yang adalah warga semesta ini."
Seorang guru besar bukan hanya mencari posisi yang aman saja, justru berani mengatakan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah.
“Itulah integritas yang terpuji dan teruji serta jangan pernah tergadaikan oleh apapun juga,” ujar Rektor Ellen Kumaat.
Rektor juga berpesan kepada keluarga dari para guru besar, kiranya dapat selalu menjadi sosok pengingat bahkan sosok penegur jika Amanah ini sudah mulai dilupakan.
“Karena ini sangatlah penting agar tindakan-tindakan tidak terpuji bisa di jauh-jauhkan, dan nama baik jauh lebih berharga daripada kekayaan dan jabatan,” pungkas Rektor. (*/alf)