Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menggelar High Level Meeting (HLM) bersama TPID dan TP2DD Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) (Foto: Istimewa) |
SITARO, indinews.id - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar High Level Meeting (HLM) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) Senin (7/10/2024).
Dalam sambutannya, Kepala KPw BI Provinsi Sulut, Andry Prasmuko menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Sitaro karena aktif melakukan upaya dalam pengendalian inflasi.
"Program Gerakan Sitaro Menanam antara lain sebagai upaya untuk stabilisasi lonjakan harga bahan pangan yang pada gilirannya juga mengendalikan inflasi di daerah. Juga beberapa program untuk pengendalian inflasi. Kami sangat mengapresiasi upaya Pemkab Sitaro," ujar Andry Prasmuko.
Selain itu kata Prasmuko, fasilitas kerja sama antar daerah dalam pasokan komoditas pangan ke Sitaro seperti beras, cabe, dan hortikultura. Ada juga upaya alokasi 20 persen dana desa untuk kegiatan pengendalian inflasi.
Dan juga upaya pengendalian inflasi oleh TPID melalui berbagai kanal media sosial untuk menjaga ekspektasi masyarakat akan tingkat inflasi, khususnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro Denny Kondoj yang membacakan sambutan Penjabat Bupati Joi Oroh memaparkan sejumlah program sebagai upaya pengendalian inflasi. Antara lain Gerakan Sitaro Mananam, lomba menanam antardesa, gerakan pasar murah
"Syukur, pada tahun ini Sitaro berprestasi dalam pengendalian inflasi sehingga mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat (Rp5 miliar lebih) dalam bentuk kegiatan pasar murah dan pangan murah," ujar Sekda Kondoj.
Pemkab Sitaro juga, kata dia ada Gerakan Pangan Murah melalui Dinas Pangan dan Pertanian untuk membantu keterjangkauan bahan pangan pokok di masyarakat, terutama ketika mengalami lonjakan harga untuk komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, cabe.
"Sebagai wilayah kepulauan, stabilitas ekonomi dan keuangan terutama ketersediaan pangan seperti beras, minyak goreng, cabe, dan lain-lain, Kabupaten Sitaro sangat bergantung pada pasokan daerah lain seperti Manado, Bitung, dan Minahasa dan sekitarnya. Bila terjadi cuaca buruk, pasokan terganggu dan harga pasti naik. (Kondisi) itu kita sudah alami berkali-kali," tuturnya.
Sebelumnya Andry Prasmuko menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada sejumlah penerima berupa sekolah, lembaga keagamaan (gereja) dan kelompok usaha menjahit.
"Pemberian bantuan sosial untuk rumah ibadah, sekolah, dan kelompok penjahit merupakan PSBI sebagai kepedulian sosial keagamaan, pendidikan, dan kelompok masyarakat. Pilihan pemberian terhadap kelompok-kelompok ini karena ada alasan mendasar dalam pembentukan karakter serta perilaku masyarakat," kata Prasmuko.
HLM ini turut dihadiri Ketua TP PKK Sitaro Ny Maya Oroh-Rumengan, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Sitaro Agus Tonny Poputra, para Kepala SKPD terkait di Pemkab Sitaro, perwakilan Forkopimda, Kepala BPS Sitaro, pimpinan BSG Siau, dan undangan lainnya. (han)