Notification

×

Sulut Dilanda Cuaca Ekstrem, Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi

12 Februari 2025 | Februari 12, 2025 WIB Last Updated 2025-02-11T21:48:03Z

 

Cuaca ekstrem di Manado (Foto indinews/Subhan)


MANADO, indinews.id - Sebagian besar wilayah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang) di Sulut.

Kepala Stasiun BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama dalam keterangan resminya menyampaikan berdasarkan analisa kondisi dinamika atmosfer, BMKG memantau berbagai fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca di wilayah Sulut antara lain nilai anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) menunjukkan anomali negatif dan spasial MJO dan Equatorial Rossby yang bergerak melewati wilayah Sulut turut memperkuat peningkatan aktivitas konvektif.

"Dan faktor penunjang lain yaitu terbentuknya pola belokan angin (shearline), kondisi lokal akibat labilitas atmosfer dalam kondisi labil dan kelembaban udara yang tinggi hingga lapisan atas mendukung pertumbuhan awan-awan hujan semakin intens," ujar Dhira dalam keterangan resminya yang diterima Selasa (11/2/2025).

Kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut kata dia membentuk kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam durasi yang lama disertai kilat/petir dan angin kencang di Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Kep. Sitaro, Kep. Sangihe dan Kep. Talaud hingga beberapa hari ke depan.

"Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara agar tetap waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang sebagai tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang) dan menghindari aktifitas terutama di wilayah rawan bencana," tutur Dhira.

(sab)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close